Apakah Anda sedang mencari cara promosi soft selling dan hard selling ? Ya, ketika Anda ingin mempromosikan sebuah produk atau layanan, maka Anda perlu mempertimbangkan bagaimana metode yang akan Anda gunakan. Dua metode yang bisasanya digunakan adalah cara promosi soft selling dan hard selling. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, namun masing-masing memiliki fungsi dan tujuan berbeda yang akan kita bahas disini.
Strategi penjualan hard selling dan soft selling hingga kini masih menjadi senjata utama dalam dunia bisnis. Sebab, keduanya merupakan sebuah hal mendasar yang tak bisa diabaikan oleh para pelaku bisnis. Jika Anda memiliki keinginan untuk mendapatkan laba yang tertarget. Anda memerlukan metode promosi yang terencana dengan baik agar mampu menarik minat audiens.
Baca Juga: Beberapa Teknik Dasar Public Speaking Untuk Pemula Supaya Lebih Jago
Definisi Cara Promosi Soft Selling Dan Hard Selling
Hard Selling
Definisi sederhana dari hard selling adalah sebuah strategi promosi yang memiliki fokus pada penjualan secara langsung dan cepat. Strategi ini umumnya digunakan ketika penjual merasa harus segera menghasilkan konversi. Metode ini efektif dalam kondisi tertentu, namun banyak dianggap sebagai strategi yang terlalu agresif karena pendekatannya yang langsung kepada konsumen. Hal itu seringkali malah membuat konsumen tidak nyaman karena merasa didesak untuk melakukan transaksi.
Soft Selling
Berbeda dengan strategi sebelumnya, soft selling merupakan sebuah strategi promosi yang cenderung lebih mementingkan hubungan baik dengan pelanggan sebagai bentuk kesadaran brand. Anda mungkin perlu meluangkan lebih banyak waktu untuk mempelajari kebutuhan pelanggan Anda. Dengan kata lain, Anda harus lebih memahami sudut pandang pelanggan terkait keputusan mereka dalam melakukan pembelian.
Fungsi Cara Promosi Soft Selling Dan Hard Selling
Karena menitik beratkan pada konversi yanag cepat hard selling memiliki fungsi sebagai berikut :
- Mempengaruhi calon pembeli agar melakukan transaksi secara langsung
- Menarik pembeli dengan iming- iming diskon atau promo tertentu
Sementara itu soft selling yang lebih memiliki target jangka panjang, memiliki fungsi yang jauh berbeda, antara lain :
- Membangun tingkat kepercayaan audiens target terhadap produk atau layanan
- Meningkatkan reputasi bisnis dan kesadaran merek.
- Meningkatkan hubungan antara pelaku bisnis dengan konsumen
Perbedaan Cara Promosi Soft Selling Dan Hard Selling
Dengan menelaah definisi di atas, kita dapat mengetahui perbedaan mendasar antara kedua strategi promosi ini. Jika soft selling memiliki fokus dalam memelihara hubungan yang baik dengan konsumen hingga membangun kesadaran serta memancing rasa penasaran, maka hard selling memiliki pendekatan yang lebih agresif supaya target segera melakukan transaksi.
Kelebihan Cara Promosi Soft Selling Dan Hard Selling
Kelebihan Hard Selling
- Menggaet Calon Pembeli Yang Ragu-Ragu
Jika pelanggan ragu untuk melakukan transaksi, pendekatan hard selling mungkin akan menjadi strategi yang ampuh. Anda juga bisa mendapatkan lebih banyak penjualan dari orang-orang yang cenderung membeli secara impulsif. Ketika Anda berusaha keras, hal itu akan meyakinkan mereka untuk melakukan pembelian cepat tanpa benar-benar memikirkannya.
- Lebih Cepat Menghsilkan
Dalam banyak kasus, strategi hard selling mampu menghasilkan lebih banyak penjualan jangka pendek. Seseorang calon pembeli mungkin merasa tertekan untuk segera melakukan transaksi, meski ini tidak selalu terjadi, namun bisa menjadi keuntungan dari hard selling.
Kelebihan Soft Selling
- Mendapatkan Kepercayaan Dari Pelanggan
Soft selling sering kali melibatkan promosi seperti jaminan uang kembali dan periode uji coba gratis. Dengan memberikan jaminan pada pelanggan, maka ketika Anda menepati janji Anda akan mendapatkan kepercayaan mereka dan mendapatkan pembelian berulang. Hal ini bisa menjaga target tetap pada jalurnya.
- Meningkatkan Reputasi
Membangun reputasi yang solid adalah bagian penting dari kesuksesan bisnis Anda. Memilih untuk menjual produk atau layanan dengan lembut akan membantu orang mengetahui bahwa bisnis Anda dapat diandalkan. Anda akan mendapatkan efek positif dengan menggunakan promosi penjualan yang lebih lembut. Terkadang kata-kata yang baik dari mulut ke mulut dapat membuat perbedaan dalam penjualan.
Kekurangan Cara Promosi Soft Selling Dan Hard Selling
Hard Selling
Strategi ini mungkin memiliki beberapa manfaat seperti yang tercantum di atas, namun biasanya dianggap sebagai taktik negatif dalam dunia penjualan. Dengan kata lain, hard selling mungkin agak terlalu keras yang pasti menyimpan beberapa kerugian sebagai berikut :
- Menjadi Bumerang
Hard selling bisa jadi agak tidak menyenangkan dan menjengkelkan bagi calon pembeli. Beberapa orang sangat tersinggung dengan teknik penjualan yang terlalu agresif. Jika itu terjadi secara masif maka akan sangat merugikan kelangsungan bisnis Anda. Bisnis Anda bahkan bisa berakhir bangkrut jika Anda terus kehilangan pelanggan.
- Kurang Baik Untuk Jangka Panjang
Pelanggan dan pembeli hasil dari rekomendasi mulut ke mulut menjadi bagian yang sangat penting dalam penjualan. Promosi hard selling mungkin bakal menghasilkan penjualan awal yang memuaskan, namun beberapa orang lain yang mungkin terganggu dengan promosi Anda mungkin akan menghindari membeli dari perusahaan Anda di masa depan. Ini berarti Anda bisa kehilangan peluang bisnis di masa depan.
Soft Selling
Soft selling umumnya merupakan strategi yang disukai bagi sebagian besar bisnis, namun tidak berarti itu sempurna. Ada beberapa kerugian dalam promosi soft selling, diantaranya :
- Butuh Waktu Panjang
Beberapa orang tidak akan langsung dapat diyakinkan dengan jenis promosi soft selling. Soft selling tidak membuat penawaran Anda nampak begitu mendesak. Sayangnya, hal ini berarti banyak orang tidak akan melakukan pembelian hingga beberapa waktu kedepan atau mereka mungkin melewatkannya sama sekali.
- Kurang Kompetitif
Jika pesaing Anda menggunakan taktik hard selling, agresi mereka dapat membuat pelanggan agar membeli dari mereka. Meski beberapa orang akan merasa terganggu oleh pendekatan yang memaksa, namun akan selalu ada orang yang menyerah pada tekanan. Penting untuk mempertimbangkannya jika Anda hanya berencana untuk mengandalkan soft selling.
Contoh Cara Promosi Soft Selling Dan Hard Selling
Contoh Promosi Hard Selling
- Katalog produk
- Email penawaran
- Diskon
- Bundling
Contoh Promosi Soft Selling
- Konten marketing
- Trial Produk
- Giveaway
- Doorprize
Bisnis Yang Menggunakan Cara Promosi Soft Selling Dan Hard Selling
Setiap bisnis memiliki pilihan untuk menggunakan strategi untuk penjualan produknya, mereka akan menentukan antara soft selling atau hard selling. Bahkan beberapa bisnis menggunakan kedua metode secara bersamaan untuk mendongkrak penjualan. Hard selling seringkali digunakan oleh bisnis yang berhubungan dengan keuangan. Sementara soft selling digunakan untuk para penyedia jasa.
Cara promosi soft selling dan hard selling merupkan dua strategi yang sangat berbeda. Hasilnya dapat bervariasi tergantung pada jenis produk atau layanan yang Anda tawarkan, namun kedua opsi memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing. Pada akhirnya, Anda harus memutuskan mana yang tepat untuk Anda. Ketika sampai pada tahapan itu, sebagian besar bisnis fokus melakukan apa pun untuk mendapatkan lebih banyak penjualan dengan cara yang cepat.