Pengertian Sampah: Jenis & Dampak Negatif

  • admin
  • Jul 03, 2020
Sampah Pengertian, Jenis, & Dampak Negatif

Sampah hingga kini masih menjadi masalah yang tak kunjung terpecahkan. Apalagi di kawasan padat penduduk yang cenderung membuat lingkungan kumuh. Hal ini disebabkan karena kesadaran masyarakat yang masih kurang, khususnya mereka yang tidak mau membuang sampah pada tempatnya. Berbicara mengenai Sampah: pengertian, jenis, & dampak negatif sampah ada beberapa jenisnya yang harus dipahami. Masing-masing memiliki karakteristik dan cara penanganan tersendiri. Misalnya sampah organik yang bisa dijadikan sebagai pupuk dan sebagainya.

Pengertian Sampah Secara Umum

Pengertian Sampah Secara Umum

Meski sering terdengar di telinga, banyak yang belum memahami apa sebenarnya pengertian sampah secara umum. Ini adalah sejenis sisa dari kegiatan produksi yang dibuang, bisa dari sisa produksi rumah tangga ataupun proses industri.

Baca Juga: Pengertian Shareholder dan Stockholder

Pengertian sampah yang lain adalah barang atau material yang kehadirannya tidak diharapkan oleh manusia setelah selesai digunakan. Meski demikian, sampah bisa berasal dari manusia sendiri, hewan bahkan tumbuhan yang tidak penting lagi. Wujudnya juga beragam, ada yang cair, padat dan gas.

Adapun deskripsi sampah yang termaktub di dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 adalah sisa-sisa dari kegiatan manusia dalam keseharianya atau suatu proses alam yang bentuknya padat maupun semi padat. Di samping itu, ada yang berbentuk zat organik dan non-organik serta merupakan sesuatu yang tidak berguna lagi.

Ada beberapa tempat yang menjadi sumber terbesar munculnya sampah. Di antaranya adalah pemukiman penduduk. Khususnya untuk jenis rumah-rumah dalam bentuk rusun atau apartemen. Sampah dari tempat-tempat tersebut biasanya berjenis organik karena umumnya terdiri dari sisa makanan, abu plastik, sisa sayuran dan sebagainya.

Selain dari pemukiman penduduk, ada juga jenis sampah yang berasal dari tempat umum dimana orang sering melakukan kegiatan dan perkumpulan. Misalnya saja sampah dari pasar, pertokoan, pusat perbelanjaan, tempat wisata dan lain-lain. Adapun jenis sampah yang paling banyak ditemui di tempat umum adalah sisa makanan dan minuman, plastik pembungkus dan sebagainya.

Penjelasan tersebut hanyalah segelintir saja dari keseluruhan sampah yang menyebabkan masalah dalam kehidupan manusia. Semakin hari, sampah-sampah yang ada akan mengalami penumpukan. Alhasil, tidak hanya memunculkan bau tidak sedap, namun juga masalah lain seperti potensi banjir dan penyakit.

Pengertian Sampah Menurut Para Ahli

Pengertian Sampah Menurut Para Ahli

Selain pengertian sampah secara umum yang dikenal oleh masyarakat awam, para ahli juga memiliki pandangan tersendiri terkait sisa pembuangan ini. Berikut adalah pengertian sampah menurut para ahli:

Menurut KBBI, sampah merupakan semua material yang oleh pemiliknya telah dibuang lantaran dianggap tidak lagi memiliki nilai guna alias tidak terpakai. Selain itu, bisa juga karena tidak lagi diinginkan oleh pemilik. Adapun contoh sampah tersebut adalah dedaunan, kotoran, kaleng minum kemasan, kertas dan sebagainya.

Darmadi berpandangan bahwa sampah merupakan barang-barang yang telah dibuang, baik itu jenis sampah organik ataupun anorganik yang bentuknya padat. Definisi sampah menurut Darmadi ini cenderung lebih sempit dibanding pengertiannya secara umum.

Berikutnya adalah pengertian sampah menurut Azwar. Ia mengartikan sampah sebagai sesuatu yang tidak disenangi, tidak lagi digunakan bahkan barang yang semestinya dibuang. Barang tersebut biasanya berasal dari proses industri dan aktivitas manusia lain. Menurutnya, kotoran manusia yang sifatnya biologis tidak termasuk ke dalam contoh sampah.

WHO juga memiliki pandangan tersendiri terkait arti sampah. Menurut organisasi ini, sampah adalah beragam jenis material yang sudah tidak digunakan pada masa sekarang. Sampah tersebut asalnya dari berbagai kegiatan manusia. Sisa-sisa tersebut bisa lantaran tidak disenangi, tidak digunakan lagi dan dibuang.

Bahar memaknai sampah sebagai suatu material yang sudah tidak digunakan lagi bahkan dibuang. Sampah menurut Bahar adalah yang berbentuk padat sehingga tidak dapat diuraikan oleh zat pengurangi secara sempurna.

Selanjutnya adalah definisi sampah menurut Basriyanta. Ia berpandangan bahwa sampah adalah beragam jenis barang yang sudah tidak terpakai dan dibuang. Hanya saja, sampah tersebut masih dapat didaur ulang menjadi produk baru.

Berikutnya adalah sampah menurut pandangan Tchobanoglous. Baginya, sampah bisa diartikan sebagai barang yang dihasilkan oleh kegiatan manusia maupun hewan dan telah dibuang karena tidak lagi diinginkan dan digunakan. Bentuknya bisa padat ataupun setengah padat.

Menurut Setyo Purwendro, sampah adalah seluruh bahan yang bersifat padat dan telah dibuang oleh pemiliknya. Sampah di sini bisa berasal dari kegiatan rumah tangga, industri, pasar, hotel dan beragam aktivitas lainnya. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa sampah adalah barang yang sudah tidak terpakai lagi.

Selanjutnya, Leonardo berpandangan bahwa sampah adalah salah satu jenis limbah yang bertempat di sekitar tempat tinggal masyarakat. Sampah juga biasa disebut dengan istilah limbah berbentuk padat.

Adapun definisi sampah menurut pandangan Kodoatie adalah suatu limbah atau barang yang telah dibuang dengan sifat padat maupun setengah padat. Limbah tersebut berasal dari aneka kegiatan yang dilakukan di daerah perkotaan maupun karena siklus kehidupan yang dialami oleh makhluk hidup.

Hampir sama dengan pandangan-pandangan yang lain, menurut Ecolink sampah adalah bahan yang sengaja dibuang ataupun terbuang dan bersumber dari kegiatan manusia ataupun suatu proses alam. Sifat utama dari sampah menurut Ecolink adalah belum mempunyai nilai jual.

Pendapat lain tentang pengertian sampah diungkapkan oleh Slamet. Ia menyatakan bahwa sampah adalah semuahal yang tidak diinginkan oleh manusia dan cenderung bersifat padat. Selain itu, sebagian jenis sampah sangat mudah membusuk namun ada juga yang tak mudah mengalami pembusukan.

Adapun pengertian sampah menurut Kamus Lingkungan adalah semua barang yang tidak berharga sehingga tidak memiliki nilai. Selain tidak digunakan dalam proses produksi, sampah juga cenderung rusak dan cacat sehingga masuk ke dalam pembuangan.

Dari berbagai uraian mengenai definisi sampah menurut para ahli di atas, dapat diambil benang merah bahwa sampah pada intinya adalah barang yang tidak terpakai lagi setelah proses produksi dilakukan, tidak memiliki nilai guna atau ekonomis dengan beragam bentuknya.

Jenis-Jenis Sampah

Jenis-Jenis Sampah

Setelah memahami apa pengertian sampah secara umum dan menurut para ahli, materi berikutnya yang tidak kalah penting untuk dipelajari adalah soal jenis-jenis sampah. Sampah terbagi menjadi banyak jenis, mulai dari yang berdasarkan sifat, bentuk hingga sumbernya. Berikut adalah rincian jenis-jenis tersebut:

Macam-Macam Sampah Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, sampah terbagi menjadi tiga jenis. Yakni sampah organik, sampah anorganik dan sampah beracun. Masing-masing jenisnya memiliki karakteristik dan upaya penanganan yang berbeda-beda.

Pertama adalah sampah organik yang juga dikenal dengan degradable. Adalah jenis sampah yang cenderung mudah alami pembusukan. Meski demikian, ada kelebihan tersendiri dari sampah organik ini, yaitu bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos yang sangat bermanfaat bagi tanaman.

Adapun contoh sampah yang masuk dalam kategori organik adalah sisa-sisa makanan, sayur-sayuran, daun yang telah kering dan lain sebagainya. Penanganan terhadap jenis sampah pertama ini terbilang mudah karena ia sangat mudah diuraikan oleh zat pengurai.

Jenis sampah berdasarkan sifat kedua adalah anorganik atau juga dikenal dengan undegradable. Sampah jenis ini terbilang sulit untuk diurai lantaran tidak mudah mengalami pembusukan. Contoh sampah anorganik tersebut cukup banyak, misalnya botol, pembungkus makanan, gelas minuman, kertas, kayu, wadah plastik dan lain sebagainya.

Menariknya, sampah jenis anorganik terbilang cukup menarik karena sangat bisa didaur ulang menjadi produk baru yang memiliki nilai jual. Misalnya saja untuk membuat kerajinan tangan dari botol plastik, sedotan minum dan sebagainya. Logam pun juga tergolong sampah jenis ini.

Adapun jenis sampah berdasarkan sifat yang ketiga adalah B3 atau yang beracun. Sampah satu ini terbilang cukup berbahaya dan tidak boleh disentuh oleh sembarang orang, khususnya anak-anak. Contoh dari sampah jenis ini adalah limbah rumah sakit, limbah pabrik dan sebagainya.

Undang-undang Tentang Sampah

Sampah beracun ini tercantum di dalam Undang-Undang No. 18 tahun 2008. Di dalamnya dijelaskan bahwa B3 merupakan jenis sampah yang memiliki kandungan zat berbahaya dan beracun. Ciri lain dari sampah tersebut adalah masih belum bisa diolah dan menghasilkan sesuatu.

Di antara contoh limbah B3 yang umum ditemui adalah pelarut kerak, komponen pemeliharaan alat, pencucian alat dan sebagainya. Ada juga sampah B3 yang asalnya dari kegiatan industri. Beberapa di antaranya juga dapat ditemui dari sisa-sisa kemasan, produk kadaluwarsa hingga produk yang tidak memenuhi standar.

Macam-Macam Sampah Berdasarkan Bentuk

Selain dikelompokkan berdasarkan sifat, sampah juga bisa dikelompokkan berdasarkan bentuknya. Setidaknya ada dua jenis, yakni sampah padat dan cair. Sampah padat adalah jenis semua jenis sampah dengan bentuk padat. Dengan demikian, kotoran manusia, urin dan benda cair lainnya tidak termasuk jenis ini.

Adapun jenis sampah cair adalah jenis bahan yang berbentuk cairan, telah digunakan untuk kepentingan hidup manusia dan tidak lagi dibutuhkan. Pada akhirnya, sampah jenis ini akan dibuang. Misalnya berbagai sisa produksi pabrik yang berbentuk cair.

Macam-Macam Sampah Berdasarkan Sumber

Berdasarkan sumbernya, ada beberapa jenis sampah yang umum ditemui. Bahkan, ada enam jenis. Pertama adaah sampah industri yang notabene berasal dari kawasan industri. Biasanya berbentuk sampah umum yang aman dan ada pula yang berbahaya. Bentuk dari sampah industri ini bisa padat dan bisa cair.

Jenis yang kedua adalah sampah konsumsi. Merupakan jenis sampah yang disebabkan oleh konsumsi manusia. Biasanya, setelah menggunakan barang tertentu. Misalnya saja sisa-sisa makanan atau bungkus dari makanan yang dikonsumsi.

Adapun jenis sampah yang ketiga adalah sampah manusia. Sampah ini dapat diartikan sebagai hasil dari proses pencernaan tubuh manusia. Contohnya adalah urin dan feses yang hampir keluar setiap harinya. Selain itu, ada juga sampah pertambangan yang banyak dijumpai di area tambang.

Jenis selanjutnya adalah sampah alam yang diproduksi dari kehidupan liar dan bebas. Jenis sampah satu ini akan mengalami daur ulang secara alami. Contohnya saja, dedaunan yang telah kering, kemudian terurai dengan sendirinya dan akhirnya kembali menjadi tanah.

Selain itu, ada juga sampah nuklir yang diperoleh dari fisi dan fusi nuklir. Dimana proses tersebut akhirnya menghasilkan Thorium dan Uranium sehingga amat berbahaya untuk manusia dan juga lingkungannya.

Dampak Negatif Penumpukan Sampah

Dampak Negatif Penumpukan Sampah

Setiap hari, jumlah sampah senantiasa bertambah. Hal itu bisa berdampak buruk bagi kehidupan. Tidak hanya dari segi pencemaran lingkungan, namun juga berdampak pada kesehatan dan kehidupan sosial. Berikut adalah berbagai dampak negatif dari adanya penumpukan sampah tersebut.

Dampak Negatif Sampah Terhadap Kesehatan

Kesehatan adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Namun, adanya sampah yang tidak terkontrol akan dapat mengancam kesehatan tersebut. Hal itu disebabkan karena sampah yang tidak dikelola dengan baik dan benar disertai banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Tumpukan sampah yang menggunung dan terus bertambah akan menjadi sarang bagi berbagai jenis binatang dan mikroorganisme tertentu. Misalnya saja anjing dan juga lalat. Keduanya dikenal sebagai hewan yang kerap memicu penyakit tertentu.

Di antara jenis gangguan kesehatan yang disebabkan oleh sampah adalah Kolera, Tifus bahkan penyakit Diare. Penjangkitan beberapa penyakit tersebut terkadang terjadi melalui media air minum karena sudah terkontaminasi dengan aliran air yang nantinya dikonsumsi oleh manusia.

Selain berbagai penyakit tersebut, sampah yang tidak terkontrol juga akan memicu gangguanlain seperti demam berdarah yang cukup mematikan. Oleh karena itu, mengelola sampah dengan baik, khususnya di kawasan padat penduduk sangat penting dilakukan.

Sampah yang terkadang berwujud kotoran atau sisa tertentu juga bisa menyebabkan penyakit jamur. Apalagi, jamur sangat mudah menyebar di semua permukaan kulit. Di samping itu, rantai makanan juga merupakan salah satu media yang menyebabkan sampah menyebar kemana-mana.

Misalnya saja jenis penyakit yang dipicu oleh cacing pita. Dimana, sebelum menjangkit manusia, cacing tersebut masuk ke binatang ternak. Setelah itu, binatang tersebut disembelih dan dimakan oleh manusia. Sangat mungkin ia akan mengalami penyakit tertentu.

Dampak Negatif Sampah Terhadap Lingkungan

Selain bisa berdampak serius terhadap kesehatan, sampah yang tidak dikelola secara memadai ternyata dapat merugikan sektor lingkungan. Akibatnya, lingkungan sekitar bisa tercemar dan hal tersebut juga bisa menimbulkan berbagai ketidaknyamanan seperti masalah kesehatan dan sebagainya.

Lingkungan yang tercemar terkadang diawali oleh cairan hasil sampah yang merembes. Kemudian, cairan tersebut masuk ke sungai ataupun drainase. Disadari atau tidak, ini akan dapat mencemari air di sekitar. Dampak negatifnya adalah berbagai jenis ekosistem yang ada di air seperti ikan bisa mati.

Jika spesies tertentu yang ada di air mati karena tercemari, maka lambat laun hewan tersebut bisa punah dari muka bumi ini. Kepunahan tersebut ada kalanya disebabkan karena banyak dari mereka yang terkena racun dari uraian sampah yang ada. Sampah tersebut menghasilkan zat atau gas organik semacam Metana.

Metana tidak hanya memiliki bau yang sangat menyengat, namun juga bisa meledak dalam kondisi tertentu. Hal-hal semacam ini tidak banyak disadari oleh manusia sehingga mereka cenderung abai dengan kondisi lingkungan yang tercemari oleh sampah berbahaya.

Dampak Negatif Sampah Terhadap Ekonomi dan Sosial

Dampak negatif dari sampah berikutnya adalah dari sektor sosial dan ekonomi. Sedangkan dampak ini yang tidak banyak dipahami oleh masyarakat luas, padahal sifatnya sangat merugikan semua kalangan. Jika sampah tidak diolah secara benar dan maksimal, maka tingkat kesehatan masyarakat akan menjadi rendah.

Dikatakan berdampak pada sektor sosial dan ekonomi karena rendahnya taraf kesehatan akan membuat pembiayaan kesehatan meningkat. Dampak satu ini paling banyak dirasakan oleh kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Di samping itu, kebutuhan akan infrastruktur tambahan juga semakin dibutuhkan. Misalnya kebutuhan akan biaya pengolahan air karena tercemari oleh cairan hasil sampah. Tidak hanya itu, jalan-jalan yang tertutupi sampah akibat banyaknya yang membuang sampah sembarangan juga membuat infrastruktur tersebut sering membutuhkan perbaikan serta pembersihan.

Cara Mengatasi Sampah yang Efektif

Cara Mengatasi Sampah yang Efektif

Untuk menghindari berbagai dampak yang mungkin terjadi di atas, sampah perlu diatasi secara maksimal dengan berbagai metode. Salah satu metode pengolahan sampah yang bisa diterapkan adalah 4R. Metode ini sudah muncul cukup lama, hanya saja penerapannya masih belum maksimal di semua wilayah.

Adapun metode pengolahan 4R tersebut meliputi:

Mengurangi Jumlah Sampah (Reduce)

Hal pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi penumpukan sampah adalah dengan metode reduce. Seperti namanya, ini adalah metode pengurangan jumlah sampah sehingga menjadi tidak menggunung. Jumlah sampah yang berkurang akan lebih mudah diatasi dan dikondisikan.

Caranya cukup dengan mengurangi produksi sampah. Menariknya, kiat ini dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, baik itu orang dewasa, kalangan remaja bahkan anak-anak. Salah satu yang efektif dilakukan untuk mengurangi sampah adalah dengan mengurangi pemakaian benda sekali pakai.

Yang dimaksud dengan benda sekali pakai adalah ia akan menjadi sampah setelah sekali digunakan. Misalnya plastik tempat belanja. Tidak disadari bahwa plastik akan meningkatkan jumlah sampah. Parahnya lagi, plastik merupakan jenis sampah yang tidak mudah terurai bahkan sampai ratusan tahun.

Maka dari itu, usahakan untuk menggunakan tas belanja sendiri saat pergi ke mall atau supermarket. Dengan begitu, Anda tidak akan menambah tumpukan sampah yang kian hari semakin besar. Cara lainnya yakni dengan tidak terlalu sering membeli jenis minuman sekali pakai yang dikemas dalam botol.

Adapun contoh penerapan metode pengurangan sampah berikutnya adalah dengan tidak membuang jenis sampah kertas seperti majalah dan koran. Akan lebih baik lagi apabila bahan-bahan tersebut dijual ke tukang loak agar dapat mengurangi tumpukan sampah yang menggunung.

Tidak hanya itu, ada lagi cara mengurangi produksi sampah yang cukup efektif. Khususnya bagi para pekerja dinas, pelajar bahkan mahasiswa. Caranya dengan mengeprint tugas, laporan, proposal dan sebagainya secara bolak balik. Tujuannya untuk mengurangi jumlah kertas jika dibuat satu lembar satu halaman.

Selain itu, pastikan Anda mengurangi sifat konsumtif yang akhirnya bisa menghambur-hamburkan makanan dan sebagainya.

Menggunakan Kembali (Re-use)

Sebenarnya sampah tidak hanya untuk jenis produk yang sekali pakai saja. Namun, ada jenis sampah yang bisa digunakan berkali-kali. Inilah yang dimaksud engan re-use atau menggunakan kembali sampah yang ada. Salah satu contohnya adalah kantong plastik.

Kantong plastik hasil belanja tidak harus langsung dibuang agar bisa mengurangi jumlah sampah yang ada setiap harinya. Usahakan untuk mengumpulkannya untuk dimanfaatkan kembali ketika suatu saat membutuhkan. Misalnya untuk membawa sesuatu.

Cara menerapkan metode re-use selanjutnya adalah dengan memanfaatkan barang-barang bekas seperti kaleng untuk hal-hal tertentu. Misalnya pot tanaman, tempat pensil, celengan dan masih banyak lagi lainnya. Hasilnya akan lebih indah lagi apabila Anda lebih kreatif dalam membuat, seperti menambahkan cat serta hiasan lain.

Tidak hanya itu, baju-baju bekas yang tidak terpakai juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan seperti keset, lap dan sebagainya. Tidak hanya itu, jika kebetulan memiliki jiwa seni, Anda bisa merubahnya menjadi taplak meja, serbet, selimut, dompet, tas dan lain sebagainya. Semakin sering menerapkan kerajinan tertentu, maka kreatifitas akan semakin terasah.

Daur Ulang (Recycle)

Metode 4R ketiga yang efektif untuk diterapkan adalah daur ulang atau Recycle. Maksudnya adalah melakukan daur ulang sampah yang ada untuk barang-barang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja, untuk daur ulang ini dibutuhkan proses tersendiri.

Namun, perlu dipahami bahwa jenis sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang sehari-hari adalah sampah anorganik. Sebelum mengetahui apa saja yang dapat dilakukan, pastikan Anda mengumpulkan berbagai jenis sampah potensial yang ada.

Di antaranya adalah kaleng bekas, botol hasil sisa dari minuman, koran, kertas bekas, majalah dan masih banyak lagi lainnya. Setelah itu, pilah sampah-sampah tersebut menjadi beberapa jenis meliputi sampah plastik, sampah kaleng dan sampah kertas.

Selanjutnya, saatnya mengubah sampah-sampah yang telah dikumpulkan tadi menjadi barang-barang bermanfaat. Misalnya untuk membuat bunga hias dari sedotan, mainan anak dari botol minuman, pot dari kaleng dan masih banyak lagi lainnya.

Mengganti (Replace)

Selain beberapa metode di atas, masih ada lagi satu metode yang belum cukup familiar di tengah masyarakat, yaitu metode mengganti atau replace. Yaitu upaya mengganti penggunaan sesuatu yang menyebabkan sampah dengan benda lain yang bisa menguranginya.

Adapun contoh metode ini adalah belanja dengan membawa kantong belanja atau tas sendiri. Dengan demikian, pihak toko tidak perlu mengeluarkan plastik yang bisa menimbulkan penumpukan sampah. Bayangkan jika semua masyarakat di dunia belanja dengan membawa tas sendiri, pasti jumlah sampah akan berkurang secara signifikan. Metode ini telah diterapkan di beberapa negara maju dan terbukti efektif.

Selain contoh tersebut, Anda juga bisa mengganti penggunaan styrofoam untuk makanan dengan barang lain yang pemakaiannya tidak sekali pakai. Misalnya saja menggunakan kotak makan pribadi dan sebagainya. Meski terlihat sederhana, namun cara satu ini sangat efektif jika diterapkan.

Pentingnya Kesadaran Akan Pentingnya Memperhatikan Sampah

Pentingnya Kesadaran Akan Pentingnya Memperhatikan Sampah

Saat ini, masih banyak orang yang tidak menyadari akan dampak buruk penumpukan sampah. Padahal, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya serta mengurangi sampah perlu dibiasakan sejak dini kepada semua pihak. Tidak hanya individu, namun juga kepada kelompok masyarakat secara umum.

Pembiasaan memperhatikan sampah harus dimulai dari keluarga. Dimana orang tua mengajarkan anaknya untuk membuang sampah pada tempatnya. Berikan pengertian kepada mereka bahwa produksi sampah harus dikurangi sedemikian rupa. Jika keluarga sudah melakukan perubahan, lambat laun masyarakat secara umum akan berubah pola hidupnya terkait sampah.

Selain itu, pemerintah juga harus mengelola sampah secara lebih masif. Misalnya dengan menyediakan tong-tong sampah di seberang jalan. Juga dengan mencoba mengurangi penggunaannya, seperti memberi intruksi untuk membawa botol minum sendiri saat bepergian dan sebagainya.

Tidak hanya itu, terkait sampah-sampah yang sudah ada, penting kiranya untuk menggerakkan UMKM untuk mengolah sampah menjadi produk nan unik dan bernilai jual. Dibutuhkan juga orang yang ahli dalam teknologi pengolahan sampah yang tidak dapat didaur ulang agar tidak mencemari lingkungan.

Baca Juga: Pengertian Psikologi

Itulah ulasan mengenai apa itu Sampah: pengertian, jenis, & dampak negatif sampah dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Sangat penting untuk mulai mengkondisikan sampah-sampah yang ada. Mengingat semakin hari jumlah penduduk di dunia semakin besar. Otomatis penghasilan sampah juga semakin tinggi dan pasti merugikan masyarakat.