- 1. Makna dari Sebuah Puisi
- 2. Berbagai Contoh dan Makna Mengenai Puisi Tentang Ibu
- 2.1 Puisi Ibu – Mengisyaratkan Perjuangan Seorang Ibu
- 2.2 Puisi Ibu – Memperlihatkan Balas Budi Sang Anak
- 2.3 Puisi Ibu – Tekad Ibu untuk Membahagiakan Anaknya
- 2.4 Puisi Orang Tua – Ditujukan Pula untuk Sang Ayah
- 2.5 Puisi Ibu – Sebagai Bentuk Doa bagi Kedua Orang Tua
- 2.6 Puisi Ibu – Suatu Bentuk Terima Kasih Terhadap Sang Ibu
- 2.7 Puisi Ibu – Memperlihatkan Kegigihan Seorang Ibu
- 2.8 Puisi Ibu – Sebagai Wujud Keriduan Sang Anak Terhadap Ibunya
- 2.9 Puisi Ibu – Berisi Makna Perpisahan
- 3. Kesimpulan
Ada banyak cara seseorang untuk mengespresikan kebahagiaan atau pengabdian terhadap sesuatu atau subjek paling berjasa dalam hidupnya. Biasa diekspresikan dengan kejutan, karya tulis, tindakan berkesan, bisa juga melalui puisi ibu untuk mengingat sosok paling berjasa tersebut.
Makna dari Sebuah Puisi
Makna puisi merupakan arti yang terdapat di dalamnya kemudian pembaca menerimanya atau pendengar berdasarkan tingkat wawasannya. Maka dari itu makna karya sastra tersebut dapat berbeda-beda persepsinya apabila kita tafsirkan. Karena dalam interpretasi tadi akan mengandung unsur subjektivitas.
Karena pengalaman, kedewasaan pengetahuan serta kemantapan interpreter dapat menetapkan kualitas unsur penting pada puisi. Bisa jadi hanya pengarangnya saja yang mengerti makna sebenarnya dari karya sastra tersebut. Nantinya bentuk apresiasi puisi mencakup pemahaman unsur intrinsik dan eksterinsik
Unsur intrinsik pada sebuah syair mencakup diksi, tema, bait, makna dan amanat. Sedangkan untuk unsur ekstrinsik meliputi latar belakang pengarang, kondisi masyarakat ketika puisi tersebut menggiring kepada aspek adat, politik, sosial dan sejenisnya. Bahkan tanpa terkecuali sebagai bentuk pengabdian.
Berbagai Contoh dan Makna Mengenai Puisi Tentang Ibu
Karena Ibu adalah sosok orang tua berjasa yang patut dihormati, dihargai dan disanjung. Dan sebagaimana perannya sangat besar terhadap tumbuh kembang sang anak. Mulai dari mengasuh, merawat, membesarkan hingga memberikan kasih sayang. Oleh karena itu penghormatan sang anak tersebut menuliskannya dalam bentuk puisi.
Puisi Ibu – Mengisyaratkan Perjuangan Seorang Ibu
Puisi memberikan makna sendiri bagi pengarangnya ada beberapa sudut pandang lain yang tertuang dalam karya sastra tersebut. Misalnya memperlihatkan bahwa perjuangan seorang ibu memang tidak ada batasnya mulai dari mengandung, hingga membuat sang anak berhasil mencapai cita-citanya.
Contoh puisi untuk ibu dapat kita lihat dari bait-baitnya yang memperlihatkan bahwa ibu telah berjuang dari mengandung selama 9 bulan sang anak tumbuh dewasa. Pengabdian tersebut terlihat pada bentuk karya sastra berikut:
Ibu……
sangat besar jasamu
T’lah lama aku membebani tubuhmu
selama 9 bulan…
hingga kau perjuangkan nyawamu
Kau telah melerakan segalanya demi aku
ibu……..
tanpamu aku takkan pernah hadir di dunia ini
Perhatianmu selalu menyertaiku
Kasih sayangmu menaungiku dengan sikap lembutmu
apapun yang terjadi ….
kau selalu bersamaku
Selama dunia meniupkan angin
Selama bumi masih menyimpan air
Kau akan terus menjagaku
Terus melindungiku
Terimakasih ibu
Kau adalah wanita mulia
Kan kuingat selalu jasamu
Puisi Ibu – Memperlihatkan Balas Budi Sang Anak
Puisi tentang ibu bisa memiliki makna selain perjuangannya yang tidak kenal lelah mengurus sang anak. Maka dari itu bentuk balas budi memperlihatkan sisi menghormati kehadiran dan kasih sayangnya selama ini. Karya sastra dapat menjadi media untuk mengespresikan kerendahan hati seorang anak.
Syair yang memperlihatkan sisi rendah hati sang anak dapat dilihat dari kandungan bait-baitnya. Sebagai contoh puisi ibu dapat dilihat melalui bentuk karya sastra berikut ini:
Ibu…
Sejak kecil kau kau merawatku
Kau rawat aku dengan kasih sayangmu
Besarnya kasih sayangmu berhasil membuatku tumbuh besar
Tumbuh sebagai sosok yang sukses.
Ibu…
Sungguh aku tidak tahu cara melunasi kebaikanmu
Aku hanya bisa melindungimu
Melindungi dari orang-orang yang melukaimu
Ibu…maafkan aku jika perjuanganku tidak sehebat dirimu
Sungguh tiada maksud dari hatiku sengaja membuatmu sedih
Aku hanya berusaha…
berusaha untuk selalu membahagiakanmu.
Puisi Ibu – Tekad Ibu untuk Membahagiakan Anaknya
Makna puisi ibu juga memperlihatkan bahwa sang ibu berupaya untuk membahagiakan anaknya. Meskipun sosok berjasa tersebut sedang mengalami kesulitan. Sehingga melalui karya sastra yang dituliskan dalam bait-bait indah. Dengan begitu orang yang membaca atau mendengarkannya akan tersentuh.
Tekad ibu ketika ingin membahagiakan anaknya adalah niat murni. Kelak menjadi sosok yang berhasil dan dapat membahagiakan tidak hanya dirinya tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Contoh puisi ibu ini dapat terlihat pada susunan bait-bait berikut:
Ibu…
Dalam senyuman engkau sembunyikan rasa letihmu
Siang dan malam rasa derita menghampirimu
Tidak sedetikpun langkah kakimu terhenti
Kelak nantinya memberi harapan untukku
Segala Cercaan tidak pernah lepas darimu
Berbagai Cacian engkau terima demi anakmu
Tapak demi tapak rela engkau tempuh demi masa depanku
Perjalanan demi mencari harapan aku, anakmu
Bukanlah segunung berlian yang engkau harapkan
Bukan pula tumpukan uang yang engkau inginkan
Dan bukan pula sebuah monument raksasa melambangkan jasamu
Tapi keinginan dari hatimu untuk menggembirakan masa depan anakmu
Satu kalimat ucapanmu terngiang dalam pikirku
Membuatku kokoh menghadapi kerasnya dunia
Anak ini terus menyayangimu, Menyayangimu tanpa kenal waktu
Sekarang buah dari tekadmu membuatku mampu untuk membahagianmu
Puisi Orang Tua – Ditujukan Pula untuk Sang Ayah
Puisi untuk ibu memiliki kedalaman makna yang begitu besar. Namun bukan berarti peran sang ayah terpinggirkan. Karena kepala rumah tangga memiliki kewajiban dalam mencari nafkah supaya anak dan istrinya tetap terpenuhi kebutuhannya. Selain itu sosok tersebut menjadi pelindung dalam keluarga.
Ketika puisi tentang ayah dan ibu ditulis, dalam kandungan bait-baitnya mengindikasikan bahwa peran sang bapak juga sangat dibutuhkan. Contoh puisi berikut menyiratkan kepada pembaca maupun pendengar tentang keutamaan pengorbanan dari kedua orang tua tersebut:
Ibu…
Walau lelah, kalian tetap tersenyum
Walau aku sering berbuat salah
Kalian tetap memberi senyum dan sayang
Tidak pernah sedikitpun berharap balasan
Aku tahu,
Semua ini agar aku merasakan bahagia
Kalian adalah cahaya
Kalian adalah pelita di hidupku
Kalian adalah penuntun jalanku
Maafkan anak kalian
Bila anak kalian ini belum mampu membalas…
Segala pemberian kalian padaku
Namun anakmu berjanji,
Doa ini selalu menyertai kalian
Agar kalian bahagia menjalani masa tua
Agar kalian selalu tersenyum bahagia
Meskipun tidak sebesar apa yang telah kalian beri pada anakmu
Ibu…
Kau adalah bulan di kegelapan malamku
Yang selalu di menerangi hatiku
Ayah,
Kau adalah mentari pagiku
Yang selalu menyinari
Ayah, Ibu,
Aku mecintai kalian
Seperti aku mencintai sang Ilahi
Puisi Ibu – Sebagai Bentuk Doa bagi Kedua Orang Tua
Doa dapat dipanjatkan melalui sarana puisi tentang orang tua. Karena jasa orang tua bagi anak-anaknya tersebut tentu membekas dan sulit terlupakan. Sebagai anak yang tumbuh dari jerih payah keduanya, tidak salah bila membuat karya sastra seperti contoh berikut ini:
Ayah dan ibu buah dari jasa kalian sekarang aku hidup bahagia
Semoga ayah dan ibu selalu diberi kesehatan
Bunga sakura mekar saat musim semi tiba
Kasih sayang kalian tersemai tanpa kenal musim dan hari
Ketulusan kalian larut dalam tetesan embun pagi
Membasahi dedaunan yang menenangkan sanubari
Burung kutilang bercicit di awan
Terbisukan oleh nasehat-nasehat kalian yang memberikan kesan
Tanpa sosok kalian, aku bagai nelayan yang berlayar
lalu mendayung perahu tanpa sampan
Aku terombang-ambing oleh dahsyatnya ombak di lautan
Tanpa senyum kalian di sini
Apalah arti duniaku yang terlihat berbahagia ini
Gedung mewah dan kokoh nantinya akan roboh juga
Tenaga yang dulunya kuat kini melemah tergerus masa
Semoga pengorbanan kalian melebihi manisnya madu
Dibalas cepat melebihi kecepatan cahaya menembus ruang dan waktu
Wahai Rabb yang memberi hidup
Bahagiakanlah mereka, orangtuaku sampai akhir hayat
Jauhkan mereka dari ucapan insan yang menyayat
Wangikan nama mereka seperti harum bunga di taman-taman surga
Bentuk ekspresi di atas merupakan puisi orang tua yang didoakan oleh sang anak. Sebab peran mereka sangat berdampak besar bagi keberhasilan sang buah hati. Maka dari itu lewat karya sastra indah alunan doa dipanjatkan agar kedua sosok berjasa tersebut diberikan tempat terbaik oleh Allah Yang Maha Esa.
Puisi Ibu – Suatu Bentuk Terima Kasih Terhadap Sang Ibu
Kembali lagi menyangkut dengan pengorbanan sang ibu yang begitu penting. Posisinya bahkan tidak dapat tergantikan sampai kapanpun. karena itu sudah sewajarnya sang anak menaruh rasa hormat, apresiasi dan membahagiakannya lewat tindakan atau bentuk karya sastra yang menenangkan jiwa.
Wujud terima kasih anak diperlihatkan melalui bait-bait puisi yang tersusun indah dan memiliki makna mendalam. Sehingga tidak jarang pembaca atau pendengar merasa terwakilkan perasaannya. Puisi terima kasih ibu dapat dilihat pada contoh berikut:
Saat kulihat dekat terhadap sudut matamu
Tersimpan rasa letih dan derita yang dalam
Anakmu sadar disana tersimpan air mata pengorbanan
Pengorbanan yang begitu besar tanpa dapat terlukiskan dengan kata-kata
Kini air matamu menjadi cambuk bagiku
Agar senantiasa mengerti pengorbananmu
Ibu selalu berharap agar anakmu kelak menjadi sosok yang berhasil
Namun sering anakmu melawan dan lalai dari nasehatmu
Anakmu selalu memberikan kesedihan padamu
Tapi sudah lama aku bertekad untuk menyeka air matamu…
menggantinya dengan tangis bahagia sebagai buah harapan yang kau damba
Terima kasih Ibu
Kau takkan pernah tergantikan di dalam sanubari anakmu.
Puisi Ibu – Memperlihatkan Kegigihan Seorang Ibu
Sosok ibu dikenal sebagai sosok tangguh, berwibawa dan penuh kasih sayang. Bahkan setelah melahirkan sang anak ke dunia, tugasnya masih berlanjut untuk membahagiakan sang buah hati. Sedangkan salah satu bentuknya adalah dengan pengorbanan. Karena kegigihannya terlihat ketika menjalankan perannya tersebut.
Sebagai seorang anak yang berbakti ada cara untuk mengekspresikannya melalui bentuk karya sastra yang indah dan menyentuh hati. Karena itu, tuangkan perasaan bahwa sosok berjasa tersebut sangat layak untuk mendapatkan balasan kebahagiaan. Contoh puisi ibu berikut ini menyiratkan kegigihannya:
Segumpal darah tumbuh dalam rahimmu
Hingga perlahan anakmu berkembang menjadi makhluk ciptaan-Nya
Makhluk yang kelak menjadi amanat bagimu
Sampai aku lahir ke dunia
Kemudian kau menjaga dan merawatku
Kau mengajariku bertutur kata
Kau mengajariku berperilaku
Kau mengajarkanku mendekati hal baik dan menjauhkan yang buruk
Saat menjalani semua itu
Kau tidak memikirkan lelah dan pilu di tubuhmu
Kau masih terus terlihat bahagia
Terkadang kau kesal akan sikap dan tingkahku
Tapi kau tetap mengarunginya seikhlas hati
Memancarkan kasih sayangmu
Melakukan berbagai upaya untuk membahagiakan anakmu
Tanpa peduli apa kata orang di luar sana
Engkaulah pahlawan di hatiku
Pengorbananmu menghiasi kehidupan kecil hingga dewasaku
Senyum manis selalu kau pancarkan kepadaku
Sungguh ekspresi itu menguatkan batinku
Cahaya cintamu takkan pernah padam
Kasih sayangmu akan terus bercahaya di hatiku
Bagaimanapun kisahku nantinya…
Aku akan berusaha membalasnya
Aku mengerti dan menyadari
Tiada lautan kasih paling dalam selain yang datang darimu
Doa dan pengorbananmu tanpa terhenti
Menjadi bekal kehidupan bagi kesuksesan anakmu
Kini hanya tersisa batinku
Bentuk pengabdianku padamu takkan pernah sempurna
Kelalaian tugasku sebagai buah hatimu
Hanya berupa doa yang selalu kupanjatkan
Hanya berupa tutur dan bentuk terimakasih ku yang tersampaikan.
Balasanku padamu masih jauh dari kata sempurna dari kegigihanmu.
Untukmu ibu sosok paling berarti dalam hidupku.
Puisi Ibu – Sebagai Wujud Keriduan Sang Anak Terhadap Ibunya
Tiada hal yang paling bermakna selain merindukan sosok ibu. Karena sang anak saat berada jauh dari orang tua merasakan keadaan seperti itu. Tidak jarang si buah hati mengusahakan suatu cara agar dapat bertemu kembali dengan kedua orang tuanya.
Salah satu cara mengekspresikan kerinduan dapat dilakukan dengan menulis puisi ibu. Oleh sebab itu, rasa sesak ingin bertemu sang bunda dapat dilukiskan pada secarik kertas dengan alunan bait-bait harapan. Sebagai contoh dapat melihat karya sastra berikut:
Paras lembut penuh untaian kasih sayang
Selalu menemani di saat anakmu dirundung ketakutan
Selalu hadir saat aku menangis kesakitan
Tanpa lelah menghadapi kenakalan demi kenakalan
Kau hanya tersenyum saat orang lain memarahiku
Ibu…
Aku merindukan masa-masa itu
Aku ingin kau menemaniku lagi seperti dulu
Semanjak anakmu merantau di negeri orang
Sulit rasanya bagiku menghadapi kehampaan ini
Sulit rasanya aku melangkah
Aku sungguh belum siap untuk terpisah lama darimu
Bahkan aku tidak pernah mencoba hidup tanpamu
Dulu aku pernah membuatmu marah
Dulu aku pernah pula menyusahkanmu
Kuharap ibu tidak pernah lelah dengan tindakanku
Karena saat ini jauh diriku mencoba mendekatimu
Ibu…
Aku ingin bertemu kembali padamu
Belum selesai rasanya balasanku untukmu
Belum pula saatnya aku terlalu lama meninggalkanmu
Aku mohon saat pulang nanti
Peluk aku dan katakan bahwa ibu juga merindukanku
Karena kurasakan saat ini adalah ha yang sama
Puisi Ibu – Berisi Makna Perpisahan
Momen perpisahan adalah paling menyedihkan dan tidak bisa kita hindari dalam hidup. Apalagi harus berpisah dengan sosok ibu yang selama ini kita sayangi. Pada akhirnya peran sosok tersebut harus terhenti lewat kehendak sang Ilahi. Tidak bisa menyalahkan karena Allah lebih menyayangi hamba-Nya.
Sebagai sang anak harus siap sedia menghadapi kehilangan. Alangkah indahnya bila sebelum kepergiannya si buah hati sempat memberikan kebahagian terhadap sosok berjasa tersebut. Karena ketika perpisahan sudah tidak dapat terhindari yang tersisa hanya berupa kenangan dalam tulisan puisi berikuti:
Tubuhmu telah kaku, matamu telah terpejam
Mulutmu kini membisu, nafasmu terhenti sudah
Aku tahu, Ibu sudah pergi ke alam sana
Namun kenanganmu tertinggal bersamaku
Saat terakhir kali kulihat dirimu
Wahai ibuku…
Belum lama engkau terkubur di tanah merah
Terbaring dalam kesendirian
Dukaku kini menjalar ke seluruh tubuh
Walau aku sadar ibu sudah beristirahat dengan tenang
Pernah dulu aku ditegur
Ibu bilang untuk kebaikan
Pernah aku dimarahi
Ibu bilang untuk memperbaiki kesalahan
Ibu pernah memintaku untuk membantu
Ibu bilang agar aku dapat mengerti
Wahai ibuku…
Pernah aku merengek, ibu bilang aku manja
Pernah aku melawan, ibu bilang aku tidak hormat
Pernah aku menangis, ibu bilang aku lemah
Waha ibuku…
Saat aku pernah berbuat salah, ibu hukum aku dengan nasehat
Saat aku dirundung kecewa, Ibu bangun di malam hari dan bermunajat
Saat aku dalam kesakitan, ibu obati aku dengan penawar dan motivasi
Kelak jika saatnya nanti aku meraih kesuksesan
Ibu memintaku bersyukur pada Allah.
Tanpa pernah kulihat air mata dukamu
Bahkan tidak kulihat mengalir di pipimu
Betapa tangguhnya dirimu
Wahai ibuku….
Aku sangat menyayangimu
Sekarang kau sudah meninggalkanku
Doa aku panjatkan untukmu
Ya Rabb, kumohon padaMu
Selamatkanlah dirinya
Mudahkanlah langkah telapak kakinya mencapai surga
Kesimpulan
Karena keragaman makna puisi ibu di atas setidaknya memberi pengertian cara mengekspresikan rasa mendalam terhadap pengorbanan beliau. Meskipun bakti anak terhadap sang ayah harus tetap dilakukan. Sebab peran keduanya mempengaruhi kehidupan si buah hati dari masa kecil hingga dewasa.